Dermatitis atopic menunjukkan kecenderungan penyembuhan (remisi) pada usia 3-5 tahun. Pada kebanyakan kasus penyakit menjadi kurang mencolok pada usia 5 tahun, pada beberapa individu, eksim ringan sampai sedang dapat menetap pada fossa antekubiti dan poplitea, pada pergelangan tangan, dibelakang telinga, dan pada muka dan leher. Selama masa kanak-kanak, keterlibatan daerah antekubiti dan poplitea menjadi lazim, permukaan ekstensor ekstremitasdapat masih terkena secara aktif. Dengan semakin bertambahnya umur, ada kecenderungan ke arah pengeringan danpenebalan kulit pada daerah-daerah yang terlibat, terutama pada fossa antekubiti dan pada leher, dahi, kelopak mata, pergelangan tangan, serta punggung tangan dan punggung kaki. Muka berwarna keputihan karena permeabilitas dan dilatasi kapiler meningkat menimbulkan edema dan pemucatan jaringan sekitarnya, kadang-kadang disebut masker dermatitis atopic.
Hiperpigmentasi kulit, sisik dan likenifikasi (semacam penebalan papuler kulit tertentu, dengan penekanan pada garis-garis permukaan yang normal) menjadi jelas pada dermatitis ini. Prognosis paling jelek pada anak dengan dermatitis berat, riwayat keluarga dermatitis atopic, disertai asma atau rhinitis alergika, muncul sebelum usia 1 tahun dan pada wanita. Untuk dermatitis atopic kulit kering penggunaan sabun dan deterjen yang menghilangkan lemak kulit harus dihindari sejauh mungkin. Kegiatan mandi harus dipertahankan minimum. Tujuan minyak untuk mandi (bath oil) atau krim lain yang dioleskan pada kulit adalah untuk menghlagi air masuk ke dalam kulit, minyak untuk mandi ditambahkan ke dalam bak sesudah penderita telah berendam selama 20 menit, dengan demikian menutup kelembaban pada kulit yang terkena air, daripada sebaliknya seperti yang akan terjadi jika minyak ditambahkan sebelum penderita masuk ke bak mandi. Prinsip yang sama diteraokan pada pemakaian krim dan lotion, bahan-bahan ini harus dioleskan pada kulit yang lembab sesudah mandi.