Eksim dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik didasari oleh kelainan dasar genetik, ditandai adanya kecenderungan terbentuknya antibodi imunoglobulin E dalam tubuh penderita dan paparan alergen yang sering terjadi. dermatitis atopotik disebabkan penderita memiliki kulit sensitif terhadap rangsangan yang dipengaruhi oleh suhu, kelembaban kebersihan, dan faktor iritan.
Kasus ini paling banyak terjadi pada bayi berusia 2 sampai 18 bulan (85% kasus). Gejalanya sering terjadi berupa bercak-bercak merah di wajah sampai daerah popok bayi. Biasanya akan sembuh setelah bayi berusia di atas 18 bulan, tetapi 1/3 kasus kelainan berlanjut ke bentuk berikutnya. Menjaga kebersihan kulit bayi dari gangguan faktor penyebab alergi atau yang memberi rangsangan terhadap kulit anak-anak karena penggunaan handuk yang kasar, sabun antiseptik, dan sebagainya, adalah salah satu upaya pencegahan yang pantas dilakukan.
2. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik merupakan dermatitis yang terjadi pada lokasi yang keras, seperti daerah yang kaya kelenjar minyak, daerah rambut, alis, lipat hidung, belakang telinga, dada dan berbagai lipatan kulit. Gejalanya adalah muncul warna kemerahan, bercak, dan sembab yang berbatas tegas. Bisa terlihat kering atau berminyak kekuninganm disertai rasa gatal.
Pada bayi, kelainan muncul ketika usia 6-8 minggu dan puncaknya pada 2-3 bulan. Sedangkan pada anak balita tidak pernah terjadi dermatitis seboroik, karena balita tidak memiliki kelenjar minyak. Terjadinya dermatitis seboroik pada bayi diduga akibat rangsangan hormonal yang diterima dari ibunya. Pada beberapa kasus, kelainan ini mirip dengan dermatitis atopik, terutama kelainan pada lengan dan tungkai. Pada orang dewasa, dermatitis seboroik ditemukan saat masa pubertas (sekitar 18 tahun) dan puncaknya pada usia 40 tahun. Gejala yang sering terlihat berupa ketombe.
3. Dermatitis Intertrigo
Dermatitis intertrigo merupakan kelainan radang kulit di daerah lipatan, seperti lipatan tubuh akibat banyak berkeringat, kegemukan, dan gesekan kulit. Bisa terjadi sejak usia bayi sampai usia tua. Gejalanya berupa bercak kemerahan dan sembab di lipatan kulit, leher, ketiak, lipatan payudara dan lipatan bokong/pantat. Dalam kondisi seperti ini mudah sekali terjadi infeksi sekunder oleh jamur (candida albicans) yang biasa terdapat pada dubur.
4. Dermatitis Numularis (Eksim Basah)
Dermatitis numularis (eksim basah) ditandai oleh :
- Bercak bersisik
- Bentuknya bulat
- Berbatas tegas
- Berbintil-bintil yang ada airnya
- Terasa sangat gatal
Lokasi yang paling sering ditumbuhi eksim basah adalah pada bagian punggung dan dada. Kata numularis diambil dari nummulus yang artnya koin kecil. Kelainan ini lebih sering ditemui pada orang dewasa.