Di Indonesia, banyak sekali istilah-istilah yang digunakan oleh masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, terkadang agak sulit untuk mencari padanan kata yang sesuai dengan ilmu kedokteran, termasuk istilah Eksim.
Jika disebutkan kata eksim, maka kata selanjutnya yang biasanya menyertai adalah basah dan kering, jadinya eksim kering, eksim basah. Apa sebenarnya arti istilah-istilah itu? Eksim atau dalam bahasa medis “eczema” adalah istilah umum untuk setiap proses inflamasi atau peradangan pada kulit bagian luar, yang ditandai dengan kemerahan, gatal, penonjolan dan vesikel (gelembung cairan), berair, pengerasan kulit, penebalan dan perubahan warna (pigmentasi). Walau demikian, dalam dunia medis istilah eksim lebih sering digunakan untuk penyakit dermatitis atopik.
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis (jangka panjang) yang biasanya dimulai selama masa bayi dan berlanjut sampai ke masa kanak-kanak. Beberapa orang bisa sembuh sementara beberapa orang lainnya terus memilikinya sampai dewasa.
Dermatitis artinya peradangan pada kulit, sedangkan kata “atopic” mengacu pada penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh, atau istilah lainnya Alergi. Atopic sendiri ada berbagai macam termasuk dermatitis atopik, asma dan biduran, dan biasanya ini merupakan kondisi yang diturunkan. Maka tak heran, masalah tersebut sering terjadi dalam keluarga, misalnya ibu punya asma anaknya bisa jadi asma juga atau dermatitis atopic, dan lainnya.
Apa yang dimaksud Eksim Kering dan Basah?
Lagi lagi, agak sulit mencari istilah medis yang sesuai dengan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat awam. Namun dari bahasanya saja, maka kita dapat menerka bahwa eksim kering artinya peradangan pada kulit yang terjadi hanya berupa pengelupasan kulit (seperti bersisik), kulit kering dan tidak mengeluarkan cairan sehingga tampak kering. Sedangkan eksim basah artinya peradangan pada kulit mengeluarkan cairan sehingga kondisinya selalu basah.
Adapun macam-macam eksim yang dikenal dalam dunia kedokteran dan nantinya akan berbeda dalam hal pengobatan atau penatalaksanannya adalah sebagai berikut:
- Dermatitis Kontak Alergi – reaksi peradangan pada kulit yang terjadi setelah kulit bersentuhan dengan benda atau zat tertentu yang menyebabkan alergi (alergen) walaupun hanya sedikit.
- Dermatitis Kontak Iritan – reaksi peradangan pada kulit yang terjadi setelah kulit bersentuhan dengan benda atau zat tertentu yang menyebabkan iritasi (iritan) dalam jumlah atau kadar tertentu.
- Eksim Dyshidriotic – iritasi kulit pada telapak tangan dan telapak kaki, yang ditandai dengan lepuhan
- Neurodermatitis – kulit gatal dan menjadi menebal kehitaman yang umum ditemukan pada kaki, leher, dan punggung tangan
- Eksim Nummular – bentuknya melingkar seperti koin kulit teriritasi, gatal bersisik.
- Eksim Seboroik – kulit berminyak, bercak bersisik kekuningan, biasanya pada kulit kepala dan wajah
- Dermatitis Stasis – iritasi kulit pada kaki bagian bawah, biasanya terkait dengan masalah peredaran darah.
- Infeksi jamur – identik dengan berbagai jenis eksim, tetapi jamur dapat dipastikan dengan pemeriksaan mikroskop. Contohnya Kurap
- Kudis – Ini disebabkan oleh infestasi oleh tungau scabies yang dapat menghasilkan ruam yang sangat mirip dengan bentuk lain dari eksim.
Obat Eksim Kering dan Basah
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala eksim, antara lain:
- Menghindari potensi pemicu yang membuat gejala eksim lebih buruk, misalnya benda tertentu yang digunakan, makanan atau minuman tertentu.
- Mandi air hangat.
- Gunakan sabun sedikit saja, dan gunakan yang lembut.
- Gunakan pelembab hypoallergenic segera setelah mandi.
- Kelola stress, karena ada tipe eksim tertentu yang erat kaitannya dengan stress, contohnya Neurodermatitis.
- Jika itu saja tidak cukup, maka dokter akan meresepkan satu atau beberapa obat eksim berikut, tak peduli apakah eksim kering atau basah:
- Krim atau salep kortikosteroid. Ini adalah jenis obat anti-inflamasi yang dapat meringankan gejala utama eksim, seperti peradangan kulit dan gatal-gatal. Jika tidak efektif, kortikosteroid sistemik dapat diresepkan. Ini baik disuntikkan atau diminum, dan hanya digunakan untuk jangka waktu yang singkat.
- Antibiotik sesuai indikasi.
- Obat untuk mengobati infeksi jamur, virus dan parasit sesuai indikasi.
- Antihistamin yang menyebabkan kantuk sering direkomendasikan, karena ini dapat membantu mengurangi risiko menggaruk di malam hari.
- Inhibitor kalsineurin topikal (sejenis obat yang menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh) menurunkan peradangan dan membantu mencegah kekambuhan.
- Pelembab yang mengurangi kehilangan air dan bekerja untuk memperbaiki kulit.
- Jadi sudah jelas ya, eksim itu apa, eksim kering, eksim basah, termasuk pengobatannya. Sekian, semoga bermanfaat.
salep eksim